Senin, 09 Februari 2015

Penetapan Uji Biuret pada pupuk Urea, ZA, TSP

Uji Biuret Pada Pupuk UREA

LAPORAN LENGKAP

Nama                  : Nurul Aulia
Kelas                   : IIIA
Kelompok            :A2.1
Nis                     :124861
Hari / Tanggal      : Selasa, 27 januari 2015
Judul Penetapan   : Uji Biuret Pada Pupuk UREA, ZA, TSP
Tujuan Penetapan : Untuk dapat mengetahui ada atau tidaknya kandungan biuret (protein) dalam pupuk                               UREA, ZA, TSP
Dasar Prinsip       : 2 molekul Urea pada suhu tinggi bergabung atau berpolimerisasi membentuk                                                senyawa biuret. Keberadaannya dapat diketahui dari reaksi biuret dengan garam                                          tembaga kompleks membentuk kompleks yang berwarna lembayung. 
Reaksi                      : 2CO(NH)2 ........... NH2CONHCONH2  +  NH3
                           CuSO4  +  2NaOH........... Cu(OH)2  +  Na2SO4
                           2NHCONHCONH2  +  Cu(OH)2........... [Cu(NH2CONHCONH2)2](OH)2
Landasan Teori        :
“UJI BIURET” 
                Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Reaksi tersebut melepaskan molekul air sehingga disebut reaksi kondensasi. Dengan adanya dua molekul asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dan membentuk molekul protein. Ikatan peptida tersebut yang akan bereaksi dengan reagen biuret menghasilkan perubahan warna. Reaksi positif uji biuret ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau merah muda akibat adanya persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret dengan NH dari ikatan peptida dan O dari air. Semakin panjang ikatan peptida (banyak asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna ungu, semakin pendek ikatan peptida (sedikit asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna merah muda.

"UREA"
               Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.

"Pupuk urea"


          Sekitar 90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk butiran curah (prill) digunakan dalam pertaniansebagai pupuk kimia pemasok unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium. Kandungan N pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.
         Karena penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali disubsidi oleh pemerintah suatu negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam dua bentuk: bersubsidi (berwarna merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi (berwarna putih, untuk dipasarkan secara komersial).
        Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.

Alat dan Bahan     :
  • Tabung Reaksi
  • Pipet Tetes
  • Air ( Aquadest )
  • Alkohol
  • CuSO4 1%
  • NaOH 30%
  • Pupuk UREA
Cara Kerja         :
  1. Dilarutkan sedikit contoh ( Pupuk UREA )  kedalam tabung reaksi dengan air dan alkohol
  2. Dibubuhi beberaa tetes larutan CuSO4 1% dan NaOH 30%
  3. Dibandingkan dengan standar ( CuSO4 1% + NaOH 30% + air + alkohol )
  4. Diamati warna larutan ( bila terbentuk warna lembayung maka biuret/protein (+) dan sebaliknya).
Pengamatan      :
Uji Biuret  :
  • TSP  : (-)
  • Za     : (-)
  • urea  : (-)
Kesimpulan         : Berdasarkan hasil pengamatan diatas maka dapat disimpulkan bahwa                                    sampel tidak mengandung biuret/protein.

Daftar Pustaka    : ^ http://webmineral.com/data/Urea.shtml

Penetapan pH pada Pupuk Urea, ZA, TSP

pH Pupuk TSP, UREA, dan ZA

LAPORAN LENGKAP
Nama                          : Nurul Aulia
Kelas                           : IIIA
Kelompok                   : A2.1
Nis                              : 114861
Hari/Tanggal                : Selasa/ 27 januari 2015
Judul Penetapan           : pH Pupuk TSP,UREA dan ZA
Tujuan penetapan         : Untuk mengetahui pH Pupuk ZA, TSP dan UREA
Dasar Prinsip               : Konsentrasi ion [H+] dalam suatu larutan encer umumnya sangat rendah tetapi      sangat menentukan sifat-sifat dari larutan, terutama larutan dalam air.
Landasan Teori           : 
"Pupuk"

           Pengertian pupuk secara umum adalah suatu bahan yang bersifat organik dan anorganik bila ditambahkan kedalam tanah atau ke tanaman dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.
          Menurut Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2001 Tentang Pupuk Budidaya Tanam, pupuk adalah bahan kimia atau organik yang berperan dalam penyediaan unsure hara bagi keperluan tanaman secara langsung maupun tidak langsung.
          Pupuk adalah bahan yang berperan penting dalam pertumbuhan tanaman terutaman sayuran. Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka dibutuhkan pupuk yang berkualitas. Jenis pupuk yang digunakan harus sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman,dosis pupuk yang diberikan, waktu pemupukan, dan cara pemupukan. Akhir-akhir ini pupuk buatan banyak digunakan dalam kegiatan pertanian adalah pupuk buatan. Pupuk yang paling banyak dipakai terdiri dari elemen N, P, dan K atau disebut dengan pupuk majemuk lengkap. Hal ini dilakukan karena semakin sempitnya lahan pertanian sementara jumlah penduduk semakin meningkat. ( Soemirat,2002).
         Justus Von Liebig (1840) menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sangat tergantung pada ketersediaan unsur-unsur yang esensial yang berada dalam jumlah yang minimum dan diperbaiki dengan pemupukan.


  • Jenis – Jenis Pupuk

Menurut Peraturan Pemerintah No .8 Tahun 2001 Tentang Pupuk Budiaya Tanaman dapat dibedakan menjadi:
a. Pupuk anorganik adalah hasil proses rekayasa secara kimia/fisika dan atau biologi dan merupakan hasil industri /pabrik pembuat pupuk. Dapat digolongkan menjadi:
- Berdasarkan unsur haranya yaitu pupuk tunggal yaitu pupuk yang hanya mengandung satu unsur hara. Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara.
- Berdasarkan kandungan unsur haranya yaitu tinggi (Urea, ZA,TSP), sedang dan rendah.
- Berdasarkan kelarutannya yaitu yang larut air, larut asam, larut dalam asam keras
- Berdasarkan reaksi kimia yaitu asam(Urea,ZA), netral( kapur ammonium yang dicampur kapur gamping ) dan basa( NaNO3 ).
- Berdasarkan bentuknya yaitu pupuk dalam bentuk padat dan pupuk dalam bentuk cair.

b. Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar/seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat/cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.Jenis pupuk ini dibagi menjadi:
- Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran padat, kotoran cair dari hewan ternak yang    dicampur dengan alas kandang dan sisa-sisa makanan.
- Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan hijau yang sifatnya dapat atau cepat membusuk.
- Kompos adalah hasil akhir dekomposisi atau fermentasi dari tumpukan sampah-sampah organik yang      berasal dari tumbuhan atau tanaman atau yang berasala dari kotoran hewan.
- Night soil adalah tinja atau kotoran manusia yang berupa padat atau cairan.
- Pupuk bungkil adalah pupuk yang berasal dari dari pabrik minyak kelapa atau kacang. Tepung tulang, dan   Tepung darah adalah pupuk yang berasal dari limbah rumah potong.


  • Sifat Sifat Pupuk

Dalam pemberian pupuk ke tanah atau ke tanaman harus disesuaikan dengan sifat dari pupuk tersebut (Harjowigeno.S,1995) :
1. Kelarutan pupuk. Pupuk N dan K umumnya mudah sekali larut dalam air. Pupuk P terdiri dari mudah larut dalam air, mudah larut dalam asam sirat dan mudah larut dalam asam keras.
Universitas Sumatera Utara
2. Kemasaman pupuk dapat menurunkan pH tanah sehingga perlu diketahui kandungan yang dapat ditambahkan ketanah untuk mengurangi kemasaman.
3. Higroskopisitas pupuk yaitu mudah tidaknya pupuk menyerap uap air yang ada diudara.
4. Bekerjanya pupuk yaitu waktu yang diperlukan pupuk mulai dari pemberian pupuk hingga pupuk tersebut dapat diserap tanaman dan memeperlihatakan pengaruhnya.
5. Indek Garam (salt index) yaitu sifat pupuk yang dapat meningkatkan konsentrasi garam di dalam laritan tanah.


  • Kegunaaan Pupuk

Unsur hara yang terkandung dalam pupuk sangat besar kegunaannya untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
1. Membuat tanaman lebih hijau dan segar dan banyak mengandung butir hijau daun yang mempunyai peranan penting dalam proses fotosintesis.
2. Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, dan lain-lain)
3. Menambahn kandungan protein tanaman
4. Dapat dipakai untuk tanaman seperti tanaman pangan, holikultura, tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan.
  

Alat dan Bahan             :
  • Tabung Reaksi
  • Kertas pH Universal
  • Sampel pupuk : TSP, UREA, ZA
  • Air ( aquadest )
Cara Kerja                  :
  1. Contoh pupuk sebanyak 1 gram dimasukkan kedalam tabung reaksi
  2. Dilarutkan dengan air dengan perbandingan (1:10) 
  3. Dikocok selama 1 menit lalu didiamkan
  4. pH larutan pupuk / suspensi diperiksa dengan kertas pH universal
Pengamatan                :
  • pH pupuk TSP     =  10
  • pH pupuk UREA  = 7
  • pH pupuk ZA       =  7
Kesimpulan                :   Berdasarkan hasil pengamatan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pH pupuk                                          TSP, UREA, dan ZA adalah 10, 7 dan 7
Daftar Pustaka           : http://diploma.chemistry.uii.ac.id.pdf